Blora- Tim mahasiswa kuliah kerja nyata pembelajaran pemberdayaan masyarakat (KKN-PPM) Tematik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang memberikan pelatihan membuat lampu hias dari bonggol (janggel) jagung kepada warga Desa Kedungtuban, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora. Kerajinan hasil pelatihan itu dijual secara online memanfaatkan media yang tersedia.
Pelatihan dari kalangan pemuda dan ibu-ibu itu memanfaatkan bonggol jagung di desa itu yang melimpah. Bagi sebagian orang, bonggol jagung hanya akan dibuang atau dibakar saja. “Namun bonggol jagung dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan bernilai jual tinggi,’’ ujar anggota tim KKN PPM Tematik Universitas Diponegoro di Desa Kedungtuban, Gangsar Dwika, Selasa 5-2-2019.
Awalnya masyarakat tidak percaya bonggol jagung dapat dibuat menjadi kerajinan bernilai jual tinggi. Selain lampu hias, limbah bonggol jagung dapat dimanfaatkan menjadi nampan, tempat tisu, tas dan lainnya. Dalam pelatihan, peserta langsung mempraktikan apa yang diajarkan.
Awalnya, bonggol jagung dikeringkan lalu diamplas sampai halus dan dipotong kecil-kecil seperti pipa. Setelahnya potongan bonggol jagung dibentuk sesuai keinginan. Tidak hanya itu, serbuk bonggol jagung hasil pengamplasan dapat dimanfaatkan untuk menutupi rongga pada susunan potongan bonggol jagung. Serbut berguna untuk merekatkan satu potongan bonggol dengan lainnya agar kuat. “Serbuk bonggol jagung jangan dibuang,’’ kata Gangsar Dwika.
Hasil kreasi bonggol jagung yang telah menjadi lampu hias kemudian difoto dan dipasarkan memanfaatkan media internet Shopee. Lampu hias tersebut dibanderol dengan harga Rp 179.000.
Pada kesempatan ini, pemasaran lampu hias dilakukan secara online. Diharapkan melalui pemasaran online di internet itu produk dapat menyasar pasar yang lebih luas. Konsumen hanya perlu menambah biaya ongkos kirim saja barang akan sampai ke rumah.
Penulis : Ais
Editor : Sujatmiko